Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahun. Ini adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Di antara peristiwa-peristiwa historis yang terkait lainnya, perayaan ini memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya...(Wikipedia)
Agak mengerikan ya sejarahnya? (^_^)
Apapun, yang jelas cuma perempuan yang punya hari sendiri. Bukan laki-laki.
Kita harus bangga dengan itu.
Peran perempuan memang lebih sering "di belakang layar" ketimbang peran laki-laki di kancah publik. Karena itu perempuan sering dikatakan sebagai "tulang punggung negara."
Tulang punggung. letaknya di belakang, tak terlihat karena tertutup pakaian, namun tanpa mereka, manusia bisa mati. Itu benar!.
Tapi, sadarkah bahwa kita sering mengabaikan tulang punggung?
Seberapa sering kita merasa tulang punggung kita capek atau nyeri, tapi kita tidak mengindahkannya? seberapa sering?.
Saat tulang punggung sudah tidak lagi bisa menyangga badan kita, baru kita memperhatikan mereka dan menyesal. Hidup kita tak lagi sama.
Begitulah peran perempuan di dunia ini. Masih tidak diperhitungkan..
Saya tidak akan menyangkal bahwa banyak perempuan yang memegang peranan penting bagi roda dunia. Inggris adalah salah satu negara yang memiliki pemimpin perempuan. Bahkan semua pemimpinnya (Ratu dan PM) perempuan ~jamannya Margareth Thatcher~.
Tapi, berapa perbandingan perempuan yang berperan, dibandingkan laki-laki, di dunia ini? Bahkan kuota 30% untuk caleg perempuan di Indonesia saja tidak dapat terpenuhi.
Ya..ya.. saya tidak serta merta begitu menyalahkan kaum laki-laki. Perempuannya yang tidak mau menonjol. Saya menyalahkan didikan orang tua -jaman dulu- untuk itu.
Saya punya teman -perempuan-, dia diajarkan untuk takut mengendarai sepeda ~alih-alih sepeda motor, sepeda saja dia takut.~ Dan sampai sekarang, dia hanya bisa merepotkan suami dan anak-anaknya yang harus mengantar dia kemana-mana karena dia takut untuk belajar naik motor.
Untuk itukah perempuan dilahirkan? Untuk menjadi beban bagi yang lainnya?
Saya kira istri-istri Nabi S.A.W. semuanya mandiri, kok.
Mereka tidak pernah merepotkan siapapun untuk kesehariannya, baik Nabi maupun sahabat. Walaupun Nabi dan Sahabat pasti mau menbantu. Tapi mereka mandiri.
Itulah perempuan. Mandiri, tetap memakai namanya sendiri setelah menikah, dan berperan aktif dalam kemajuan bangsa, namun tetap dalam kedudukannya sebagai perempuan, putri buat orang tuanya, istri buat suaminya, dan ibu buat anak-anaknya.
Komplek bukan? Yah, hanya perempuan yang bisa! (^_^)
Selamat Hari Perempuan, Saudaraku... (^_~)